C.S. Lewis, The Lion and The Narnians


*repost

Since someone had brought this topic last night I can’t stand not to write about these books. These C.S. Lewis books were a series of event happen in Narnia right from its creation (The Magician’s Nephew) to its destruction (The Last Battle). (Kenapa saya jadi nulis pake bahasa Inggris gini yak???)

Sejujurnya kesan yang muncul setelah menyelesaikan serial ini adalah… ~ ~ ~ ~ ~ ~ (kehilangan kata2) ~ ~ ~ Yah kira2 seperti tersadar bahwa sebenarnya cerita yang ditulis mbah satu ini adalah tentang FAITH terhadap PENCIPTA. Bukan semata novel fantasy anak2. Mungkin hal ini dikarenakan oleh urutan dalam membaca buku2 itu sendiri. Bahkan banyak kritikus yang menyatakan bahwa apa yang ditulis oleh C.S. Lewis merupakan cerita-cerita dari Bible. (which is not entirely baseless yah, in my humble opinion)

Pada awalnya si mbah cuma cerita perihal 4 orang anak yang menemukan jalan ke Narnia, sebuah DUNIA LAIN yang terhubung dengan dunia kita saat ini. Mereka kemudian menaklukan penyihir dan memiliki kehidupan sendiri di sana (The Lion, The Witch and The Wardrobe). Buku selanjutnya, Prince Caspian,  kemudian loncat ke 1288 tahun setelah masa 4 raja tersebut. Dalam dunia ini, Narnia sudah berubah, karena dikuasai oleh Telmarine yang merasa superior sebagai manusia. Telmarine “mengusir” para penghuni Narnia ini sehingga keberadaan mereka tidak diketahui oleh manusia2 yang berada di Narnia. Dalam cerita ini Caspian X kemudian berkuasa dan mengembalikan makhluk2 Narnia ke tempat asalnya. Buku ketiga,  The Voyage of The Dawn Trader, masih bercerita tentang masa dimana Caspian X berkuasa dan berkelana untuk menemukan kembali teman2 ayahnya sesuai dengan janjinya ketika naik tahta dan kemudian menemukan istrinya. Buku keempat (The Silver Chair) juga masih bercerita seputar masa Caspian X, namun di buku ini Caspian X sudah sangat tua (lebih dari 50 tahun setelah Caspian X berkuasa). Disini terkuaklah bahwa ada dunia bawah tanah, Raksasa2 dan misteri2 lain yang menyelimuti Narnia itu sendiri.

Anehnya buku kelima (The Horse and His Boy) bererita tentang perjuangan seorang anak Calormene yang melarikan diri ke Narnia, Anak ini pada akhir cerita diketahui ternyata pangeran Archenland. Cerita ini terjadi pada saat ke 4 raja berkuasa (Masa The Lion, The Witch and The Wardrobe). Disini diketahui bahwa Calormene mempunyai “simbol” pemujaan sendiri dan bukanlah Aslan. Kemudian serial ini dilanjutkan dengan buku keenam (The Magician Nephew) yang bercerita tentang masa terciptanya Narnia, bagaimana proses penciptaan Narnia dan bagaimana Narnia bisa terhubung dengan dunia kita. Terakhir, The Last Battle, barulah diceritakan bagaimana Narnia hancur, sekitar 200 tahun setelah masa buku ke empat (The Silver Chair).

Dari bagaimana beliau membangun cerita dari buku pertama hingga buku terakhir yang terlihat jelas adalah bagaimana lunturnya KEYAKINAN (FAITH) terhadap Aslan seiring berjalannya waktu. Karena dalam cerita ini Aslan adalah yang menciptakan dan menghancurkan Narnia maka jika di bawa ke dunia kita Aslan ini di asosiasikan sebagai SANG PENCIPTA atau TUHAN. Pada awal berdirinya Narnia, Aslan masih sering mengunjungi Narnia dan penduduknya sangat percaya pada keberadaannya. Semakin ke belakang Aslan semakin jarang muncul, dan bahkan pernah berkata pada lucy bahwa dia hanya akan muncul di hadapan orang yang percaya padanya (dan itulah alasan kenapa hanya lucy yang bisa melihat Aslan pada buku keduanya — Prince Caspian.) Pada buku ketiga, pernah juga terjadi percakapan dimana Lucy bertanya apakah ia akan bertemu Aslan lagi (Sebelumnya, diketahui bahwa Lucy tidak akan bisa ke Narnia lagi), Aslan mengatakan bahwa mereka Akan bertemu, dan Aslan menambahkan bahwa dia juga ada di dunia Lucy hanya dengan nama yang lain, Lucy hanya perlu lebih memperhatikan untuk mengetahuinya. Salah satu hal yang menarik dari serial ini, pada buku terakhirnya disebutkan bahwa banyak makhluk Narnia kemudian mengunakan samaran, dan berpura-pura menjadi Aslan (Tuhan) untuk keuntungan pribadinya sendiri.

Yang menarik lainnya adalah konsep KIAMAT dan DUNIA SETELAH KEMATIAN yang dijelaskan pada buku terakhir Narnia ini. Di buku ini dijelaskan bahwa sangat sedikit penduduk Narnia yang percaya tentang keberadaan Aslan. Jumlahnya bisa dihitung jari. Mereka hanya peduli pada dirinya sendiri dan mengabaikan keberadaan Aslan pada akhirnya tidak dapat melihat KEINDAHAN dunia setelah kematian. Dijelaskan pada buku tersebut mereka hanya mampu berbaring. Dalam pandangan mereka mereka berada disebuah ruangan sempit yang hanya ada kegelapan. Sementara mereka yang percaya pada Aslan melihat bahwa ada dunia lain yang indah, kira2 seindah Narnia pada masa-masa awal penciptaannya. Disebutkan juga pada buku keempat bahwa ada makhluk (sejenis raksasa, yang pada saat itu tertidur di bawah tanah) yang akan bangkit pada saat kehancuran Narnia. (Jujur saja yang terbayang pada saat itu adalah malaikat Israfil… hahaha!! kacau) Dunia setelah kematian itu sendiri dijelaskan sebagai DUNIA DI DALAM DUNIA, dimana dunia itu adalah dunia didalam Narnia itu sendiri namun dengan konsep yang lebih indah. Buku itu juga menjelaskan tentang adanya lapisan2 dalam dunia itu. (Untuk lebih jelasnya mending baca bukunya sendiri dah. hehehe…)

Jadi inti buku itu sebenarnya lebih tentang TUHAN, KEYAKINAN dan MANUSIA itu sendiri…
(rasanya kok ada yang ketinggalan ya???)


Leave a Reply